2. Patin Pasupati
a. Asal Usul
Patin pasupati adalah jenis ikan patin yang benar-benar baru dan asli dari Indonesia. Patin jenis ini dihasilkan dari persilangan antara patin siam dan patin jambal untuk pertama kalinya, sehingga disebut 'baru'. Bahkan hingga saat ini, bibit untuk indukan hingga anaknya baru bisa diproduksikan di Loka Riset Pemulian dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar (LRPTBAT) Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Munculnya patin pasupati adalah jawaban atas ketidakmampuan Indonesia dalam memenuhi kuota ekspor patin berdaging putih. Hasil persilangan ini mampu mengeliminasi sifat patin siam yang dagingnya berwarna merah.

b. Keunggulan
Hasil penelitian menunjukkan, keunggulan patin pasupati akan muncul apabila induk patin jambal jantan dikawinkan dengan induk patin siam betina. Melalui program selective breeding atau seleksi pembenihan, akhirnya dihasilkan patin hibrid dengan karakteristik super sebagai berikut :
1. Produksi telur relatif tinggi seperti patin siam, yakni 100.000 butir/kg.
2. Pertumbuhan cepat seperti patin jambal.
3. Bobot badan besar seperti patin jambal.
4. Warna daging putih seperti patin jambal.
5. Kadar lemak rendah.
c. Sifat Khusus
Sayangnya, patin pasupati memiliki sifat kanibalisme, yakni memangsa sesama larva ketika lapar. Untuk menghindarkan kanibalisme, disarankan padat tebar larva cukup 50-60 ekor per liter air, kandungan oksigen 5-7 mg/liter, suhu optimum 28-30°C, kadar protein pakan 30-40%. Dengan upaya itu, tingkat kelangsungan hidup berkisar 50-80% dari jumlah yang ditebarkan.
Simak Selanjutnya : Aspek Persyaratan Lokasi Usaha Patin Super
Sumber : Budidaya Patin Super. Khairuman, Sp
a. Asal Usul
Patin pasupati adalah jenis ikan patin yang benar-benar baru dan asli dari Indonesia. Patin jenis ini dihasilkan dari persilangan antara patin siam dan patin jambal untuk pertama kalinya, sehingga disebut 'baru'. Bahkan hingga saat ini, bibit untuk indukan hingga anaknya baru bisa diproduksikan di Loka Riset Pemulian dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar (LRPTBAT) Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Munculnya patin pasupati adalah jawaban atas ketidakmampuan Indonesia dalam memenuhi kuota ekspor patin berdaging putih. Hasil persilangan ini mampu mengeliminasi sifat patin siam yang dagingnya berwarna merah.
b. Keunggulan
Hasil penelitian menunjukkan, keunggulan patin pasupati akan muncul apabila induk patin jambal jantan dikawinkan dengan induk patin siam betina. Melalui program selective breeding atau seleksi pembenihan, akhirnya dihasilkan patin hibrid dengan karakteristik super sebagai berikut :
1. Produksi telur relatif tinggi seperti patin siam, yakni 100.000 butir/kg.
2. Pertumbuhan cepat seperti patin jambal.
3. Bobot badan besar seperti patin jambal.
4. Warna daging putih seperti patin jambal.
5. Kadar lemak rendah.
c. Sifat Khusus
Sayangnya, patin pasupati memiliki sifat kanibalisme, yakni memangsa sesama larva ketika lapar. Untuk menghindarkan kanibalisme, disarankan padat tebar larva cukup 50-60 ekor per liter air, kandungan oksigen 5-7 mg/liter, suhu optimum 28-30°C, kadar protein pakan 30-40%. Dengan upaya itu, tingkat kelangsungan hidup berkisar 50-80% dari jumlah yang ditebarkan.
Simak Selanjutnya : Aspek Persyaratan Lokasi Usaha Patin Super
Sumber : Budidaya Patin Super. Khairuman, Sp
No comments:
Post a Comment